Disable Preloader

Disaat sedang menjadi buah bibir tentang kasus larangan bercadar bagi civitas akademika kampus, pemandangan menarik terlihat saat salah seorang Dosen bercadar mengikuti wisuda Doktor di UNP.
Beliau adalah Hayati Syafri, dosen bercadar yang terpaksa libur dari aktivitas mengajarnya di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, hari ini mengikuti prosesi wisuda doktoralnya. Hayati memperoleh gelar doktor setelah menempuh pendidikan S3 bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Negeri Padang (UNP), sejak 2014 lalu.

Seperti dilansir dari situs republika.co.id, Hayati mengaku, pendidikan S3 ia tempuh dengan biaya sendiri tanpa ada sokongan finansial dari institusinya tempatnya mengabdi. “Alhamdulillah 3 tahun selesai, biaya sendiri,” kata Hayati ditemui usai menghadiri wisuda di UNP, Padang, Jumat (16/3).

Meski bercadar, Hayati mengaku tidak ada hambatan sama sekali dalam merampungkan kuliahnya di UNP. Meski sempat was-was lantaran merasa berbeda, Hayati mengaku justru mendapat respons positif dari dosen pembimbing, penguji, dan koleganya di UNP.

“Awalnya saya takut masuk pakai baju hitam-hitam dan menghadap penguji, tapi mereka justru seakan-akan tidak melihat warna hitam-hitam itu. Mereka welcome,” ujar Hayati.

Sementara itu, Rektor UNP Ganefri mengaku tetap menghormati keputusan bercadar setiap individu yang berkegiatan di lingkungan kampus yang ia pimpin. Ganefri mengatakan, kampusnya memiliki aturan akademik yang harus dijalankan.

Di dalam aturan tersebut, ujarnya, UNP mementingkan tata cara berbusana yang rapi dan sopan. “Yang penting kan tidak memancing ‘sesuatu’ bagi yang melihatnya. Urusan berpakaian, sejauh itu tidak mengganggu lingkungan ya. Saya kira sejauh ini tidak ada larangan (bercadar),” katanya.(kmf/hfd)